Sabtu, 16 November 2013


DOSA
Kata sederhana yang penuh banyak makna, selalu setiap saat kita sempatkan untuk memanjatkan doa kepadaNya entah umtuk keselamatan, kemaslahatan kita dan kebahagiaan kita tapi yang selalu terakhir kita panjatkan adalah kalimat klasik “penghapusan dosa-dosa yang telah kita perbuat”
Ketika saatnya mengakui sebuah kesalahan yang terbuat, setiap orang bahkan ketika menulis ini ada sebuah titik pemberhentian sejenak di sela-sela kesibukan untuk senantiasa memohon ampunan atas salah yang terbuat.
“jalankan perintahKu dan jauhi laranganKU” sebuah dalil kecil yang punya arti besar untuk sebuah hidup dan perjalanan manusia sebelum mencapai kemakrifatannya sebagai seorang manusia.
“insya Allah ada jalan” ungkap Maher Zain di salah satu lagu islaminya, semua ada jalannya meski seribu bentuk ragu datang menyerang kita.  Kalimat kecil ini, sejenak mengingatkan kita sesulit apapun kesusahan kita pasti punya jalan yang bisa di lalui secara bersih, tanpa melakukan dosa.
Sederhana memang, sungguh mudah melakukan yang di haramkan bagi sebagian orang banyak sehingga bagi kita, setiap melakukan hal itu tidaklah pernah mengingat bahwa nafas ini juga adalah titipanNya yang tiap saat pasti bisa di ambilNya.
Banyaknya macam tentang hal itu, hingga di seluruh sudut hidup ini, jika kita sekalian tidak berpegang teguh pada ajaran agama maka celakalah kita. Begitu banyak sudut di dunia ini yang bis membuat kita melupakan akidah, ajaran agama dan norma akan hal itu.
Hal yang bisa membuat kita memperoleh berlapis – lapis hukuman baik di dunia secara hukum Negara dan nanti ketika datang hari akhir dan neraka menjadi tempat terakhir pencucian dosa kita.
Anehnya kita tidak merasa capek melakukan hal itu, sering sekali mengulannya seolah kita memang akan hidup selamanya tanpa memikirkan dunia adalah sementara sifatnya. Sebagian orang mencoba untuk menyadari perbuatannya itu, tapi seketika ketika dia ada di waktu yang menurut dia tidak pas untuk menjadi orang baik, maka hal itu dilakukannya kembali. Salah yang sama, membuat malaikat mencatat kembali perbuatan yang sebenarnya telah jelas di nyatakanNya dalam dalilnya adalah salah.
Akan datang hari akhir, dengan azab yang pedih atas apa yang kita perbuat.  Apakah kita mau mempertaruhkan kesenangan kita duniawi dengan kesenangan akhirat di surga yang sebenarnya disana adalah hakiki?
Semoga kita terlepas dari siksa neraka yang pedih untuk kita, bahkan untk terkena mentari saja kita tidak pernah sanggup berlama-lama, bagaiman mungkin kita siap mempertaruhkan diri kita di neraka nanti.? Semoga kita senantiasa selalu menyadari setiap langkah kita, menanamkan dalam diri kita hal-hal yang baik sehinggat kita sekalian terhindar dari hal itu.
Jazakumullah Khairan Katsira.
Sari Julianti Olii / on the spot 9 maret 2012