“ The good Book is a good Friend”
Aku tak akan pernah
tahu, apa yang akan terjadi jika saja saat itu kau tak ada. Mobil itu melaju
begitu cepat hingga aku nyaris tak melihatnya. Untung saja kau melihatnya dan
menyambar tanganku menarik ke pinggir jalan.
Itu awal kita bertemu
Sam. Awal perkenalan kita dan aku juga baru tahu kalau ternyata kita sekelas di
Sekolah kita bahkan duduk sebangku. Kau begitu ramah padaku, aku suka sekali
melihat senyummu dengan deretan gigi putihmu.
Berhari – hari kita
lalui bersama, belajar bersama, ke kantin saat istirahat, pergi ke perpustakaan
bersama, karena ternyata kita punya hobi yang sama.. suka sama buku dan
membaca.. aku ingat sekali saat kau bilang “ Being the First to know before
others is a Great”.. dan kita juga selalu pulang bersama karena ternyata arah
rumah kita sama.. Kau dan aku selalu berbagi bersama, sungguh aku kagum padamu
yang selalu rendah hati, tak segan menolong teman yang kesusahan.. Tapi, entah
kenapa Sam, aku selalu merasa ada sesuatu yang aku tak pernah tahu dari dalam
dirimu.. dan aku tak tahu itu apa..??! Karena di tiap kali aku bertanya, kau
pasti selalu menghindar, mengalihkan pembicaraan kita dan entah kenapa aku juga
akan segera lupa dengan hal yang ku tanyakan padamu tentang itu..
==================++++++==================
Hari ini..... setelah
perpisahan cukup lama Sam, setelah perpisahan lulus ujian.. kita berpisah untuk
kelanjutan cita – cita kita di kota yang berbeda.. kau tetap di Gorontalo dan
aku di Makassar yang juga ikut dengan kepindahan tugas orang tuaku disana...
yang aku ingat disaat perpisahan sekolah itu kau mengatakan sesuatu yang mebuat
keningku mengkerut saat itu, katamu; “ jika nanti di beberapa tahun akan datang
kita tidak bertemu, ikhlaskan aku di hatimu karena sebenarnya kau adalah
sahabat terbaikku, tapi sungguh ini tak bisa di bagi..” dan jujur di saat itu
aku tidak dan sangat tidak mengerti akan ucapanmu itu..
Setahun kita masih
sering berkomunikasi, tahun berikutnya telah jarang ku terima kabar darimu,
walau kau sebenarnya tahu aku sering mengabarimu.. Aku pernah beberapa kali
menghubungi orang tuamu tapi yaa itu, jawaban mereka kau dalam keadaan baik
hanya memang sedikit lelah..
Hari ini... Saat ini
Sam.. ketika aku pulang kembali ke Gorontalo, setelah empat tahun berpisah denganmu
dan tak terbayangkan rasa rinduku padamu Sam.. Aku datang kembali di kota
kita.. Bumi Hulonthalo yang mengukir dengan sangat indah dan manis persahabatan
kita yang terjalin..
Tapi... apa yang aku
lihat Sam,. Aku tidak melihatmu di rumah indah nan asri milikmu.. yang aku
lihat hanya tangis dari Mama-mu saat melihat aku berdiri di depannya dan
menanyakan dirimu.. aku bingung, dan kebingungan itu terjawab sudah Sam ketika
aku di ajak beliau ke belakang rumahmu yang dulunya tanah luas dengan tanaman
anggrek kesayangan Mama-mu.. di sana ada sebuah kuburan keramik Sam.. kuburan
milikmu yang telah setahun ini kau terbaring di sana...
Yaa....... Samilia
Puspa telah pergi dari orang – orang terkasihnya, termasuk aku Sam..!! Pergi
untuk selamanya..! meninggalkan aku, si sahabat bodoh yang tidak tahu bahwa
sebenarnya sahabatnya sakit dari dulu.. Aku menyesal Sam kenapa tak ku ketahui
penyakit itu telah ada di dirimu dari sejak kita kelas dua. Empat tahun kita
bersahabat Sam, namun sungguh aku seakan – akan tidak pernah mengenalmu.. Dari
Mama-mu aku tahu semuanya Sam, kau begitu tegar dengan penyakit Leukimiamu..
tidak ingin merepotkan orang lain meski sering merasa sakit di kepalamu yang
berlebihan akibat penyakit itu...
===============++++++++++++++++++++================
Aku tahu sekarang
kenapa kau lebih suka di panggil Sam, semata – mata karena kau ingin terlihat
tegar di mata semua orang, yaa mungkin seperti seorang pria yang mungkin bisa
tegar dengan masalahmu...
Aku menyesal Sam......
Namun, sungguh aku tahu
kau selalu ada dalam ayun langkahku dan aku yakin akan satu hal Sam, akan
perkataanmu dulu “ Persahabatan itu indah, saat kita merasa bahwa kita adalah
sama di mata-Nya”
Kau kini telah bahagia
Sam di sana, selamanya Persahabatan ini tetap akan ada di hatiku...
‘Selamat jalan Sam’
Written by,
Sari Julianti oliI
(Original Mei 2004) ~ Thuesday – 30
April 2009